Pengertian
wireless sendiri adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan
telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media
perantara pengganti kabel.
Kelebihan
teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu
secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2
piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server
dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang
bervariasi sesuai jarak. Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan
interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
Beberapa model
peralatan wireless diantaranya adalah :
- Telepon selular dan radio panggil (pager) – dimana menyediakan sambungan untuk aplikasi bergerak dan musah dibawa baik untuk perorazngan maupun bisnis.
- Global Positioning System (GPS) – memberikan kemudahan pengguna seperti pengemudi mobil, truk, pilot pesawat terbang, kapten kapal laut untuk memastikan letak posisi mereka di permukaan bumi.
- Alat-alat komputer tanpa kabel – seperti mouse dan keyboard tanpa kabel sehingga membuqat keleluasaan bergerak bagi pengguna.
- Telepon Cordless – telepon standar namun dapat digunakan tanpa kabel. Berbeda dengan telepon selular, cordless memiliki batas jangkauan dan membutuhkan terminal yang tersambung dengan jaringan kabel telepon.
- Remote control – berupa suatu alat tanap kabel yang dapat mengendalikan sesuatu, misalnya mainan atau televisi dan radio.
- Two-way Radio – termasuk di dalamnya wakie-talkie atau layanan radio amatir (HT-handy-talkie) selayaknya pada komunikasi lainnya.
- Satellite television – memberikan kemampuan bagi penonton di hampir seluruh lokasi untuk memilih ratusan lebih saluran komunikasi yang berbeda.
- Wireless LAN – memberikan fleksible dan realibilitas utnuk para pengguna komputer dalam bisnis maupun non bisnis.
SEJARAH WIRELESS
Pada akhir
1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan
teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan
RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak
memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak
dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific
and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz
yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial
memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan
produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi
terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada tahun 1997,
sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama
yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja
pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis
maksimal 2Mbps.
Pada bulan Juli
1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan
transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan
tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3
10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja
pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja
pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless
phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio
pada frekuensi sama.
Pada saat hampir
bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda.
Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis
maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a
relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang
radio relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak
kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang
membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.
Pada tahun 2002,
IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan
802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz
dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g
kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja
sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan
access point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
Tambahkan Komentar